TSGoGSCpBSG0TpMiTSOlGfr9Td==

Waspada Virus West Nile! Bermula dari Gigitan Nyamuk, Dampaknya Bisa Fatal

Waspada Virus West Nile! Bermula dari Gigitan Nyamuk, Dampaknya Bisa Fatal
Virus West Nile disebut berawal dari dampak gigitan nyamuk. (Ilustrasi: Canva)

INDONESIATERKINI.ID - Kasus infeksi virus West Nile kembali menjadi sorotan dunia setelah mantan Direktur NIAID, dr. Anthony Fauci, dirawat di rumah sakit.

Fauci menduga dirinya terpapar virus ini melalui gigitan nyamuk di pekarangan rumahnya. Lantas, apa sebenarnya virus West Nile dan mengapa kita perlu mewaspadainya?

Apa itu virus West Nile?

Virus West Nile adalah salah satu jenis virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. 

Meski sebagian besar kasus infeksi tidak menimbulkan gejala yang serius, virus ini dapat menyebabkan penyakit serius, bahkan kematian pada beberapa kasus.

"Saya kemungkinan tertular virus dari gigitan nyamuk di halaman belakang rumah saya," kata dia.

Kasus yang dialami dr. Anthony menunjukkan bahwa virus West Nile dapat menginfeksi siapa saja, termasuk mereka yang tinggal di daerah perkotaan.

Gejala dan dampak virus West Nile

Gejala infeksi virus West Nile umumnya mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Namun, pada kasus yang lebih parah, virus ini dapat menyebabkan peradangan pada otak (ensefalitis) atau selaput otak (meningitis). 

Gejala neurologis ini dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen, bahkan kematian.

Penularan dan pencegahan virus West Nile

Virus West Nile terutama ditularkan melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi. 

Nyamuk biasanya terinfeksi saat menggigit burung yang membawa virus, kemudian menularkannya ke manusia atau hewan lainnya saat menggigit.

Penting untuk diingat bahwa virus West Nile tidak menular secara langsung dari orang ke orang atau melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi.

Langkah pencegahan virus West Nile

Untuk mencegah infeksi virus West Nile, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti dilansir dari pafipckarangasem.org:

Menggunakan repellent nyamuk: Oleskan repellent nyamuk yang mengandung DEET pada kulit yang terbuka.

Memakai pakaian pelindung: Kenakan pakaian yang menutupi sebagian besar tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi saat berada di luar ruangan, terutama pada pagi dan sore hari saat nyamuk paling aktif.

Menghindari aktivitas di luar ruangan saat senja: Kurangi aktivitas di luar ruangan pada saat senja, terutama di area yang banyak nyamuknya.

Menjaga kebersihan lingkungan: Bersihkan tempat penampungan air di sekitar rumah untuk mencegah nyamuk berkembang biak.

Kasus infeksi virus West Nile yang dialami dr. Fauci menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti nyamuk. 

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko infeksi virus West Nile.

Advertisement
Advertisement
Advertisement