TSGoGSCpBSG0TpMiTSOlGfr9Td==

Geger! 7 Siswa SD di Nganjuk Keracunan Usai Konsumsi Menu Makan Siang Gratis

Geger! 7 Siswa SD di Nganjuk Keracunan Usai Konsumsi Menu Makan Siang Gratis
Kepala Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Kertosono, Wahab. (Dok. Ist)

Nganjuk, IndonesiaTerkini.id - Sebuah insiden keracunan makanan menimpa sejumlah siswa di SDN Banaran 1, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Kejadian ini terjadi pada Rabu (2/10/2024), setelah para siswa mengonsumsi makanan yang disediakan dalam program makan siang gratis di sekolah.

Akibatnya, beberapa siswa mengalami gejala keracunan, seperti mual dan diare, dan harus mendapatkan penanganan medis.

Keracunan ini dialami oleh tujuh siswa SDN Banaran, dengan enam di antaranya diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Kertosono.

Namun, satu siswa masih harus menjalani perawatan intensif di ruang UGD karena mengalami muntah-muntah, pusing, dan diare berat.

Kepala Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Kertosono, Wahab, menjelaskan bahwa keracunan makanan biasanya memerlukan waktu sebelum gejalanya muncul setelah makanan dikonsumsi. Ia menduga bahwa makanan yang dikonsumsi para siswa tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri.

"6 sudah pulang, kita sarankan kalau ada gejala lanjutan periksa lagi ke sini," kata Wahab, dikutip NganjukTerkini.id, pada Kamis (4/10/2024).

Wahab menjelaskan bahwa kasus ini disebabkan oleh intoksikasi makanan, yaitu keracunan akibat bahan makanan yang tercemar. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa penanganan cepat yang diberikan telah berhasil mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.


Kronologi kejadian keracunan

Insiden ini terjadi pada hari Rabu, 2 Oktober 2024, ketika SDN Banaran 1 mendapatkan 300 paket makanan dalam program uji coba makan siang gratis tahap II.

Program ini bertujuan untuk memberikan makanan gratis kepada siswa-siswi sekolah dasar guna mendukung kesehatan dan pendidikan mereka.

Sebelum makanan dibagikan kepada para siswa, sejumlah guru di SDN Banaran 1 sempat mencicipi makanan tersebut untuk memastikan kelayakannya.

Namun, salah satu menu makanan dalam paket tersebut diduga sudah tidak layak konsumsi. Pihak sekolah pun segera mengambil keputusan untuk menyisihkan makanan yang dirasa tidak aman untuk dikonsumsi.

Guru SDN Banaran 1, Ning Adianti, mengungkapkan bahwa meskipun sudah ada pemberitahuan kepada siswa untuk menunda makan, beberapa siswa tetap mengambil paket makanan tersebut.

"Tapi anak-anak, sudah disampaikan sebentar dulu, ada saja yang 'nyuri-nyuri'. Mungkin sudah lapar karena sehabis pelajaran olahraga," jelas Ning.

Alhasil, tujuh siswa yang tetap mengambil makanan tersebut mulai merasakan gejala keracunan setelah mengonsumsinya.

Segera setelah gejala muncul, pihak sekolah bertindak cepat dengan membawa siswa yang terdampak ke Puskesmas Kertosono untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara itu, makanan yang tersisa segera dimusnahkan oleh pihak sekolah untuk mencegah keracunan lebih lanjut.

Baca selengkapnya di Nganjuk Terkini

Advertisement
Advertisement
Advertisement